.

Pergaulan Anak Harus Jadi Perhatian Orangtua

Penting bagi para orangtua memperhatikan gaya pergaulan anak-anak mereka. Pergaulan mereka harus disertai pemahaman agama
Pergaulan anak harus menjadi perhatian orangtua untuk mencegah terjadinya segala kemungkinan yang tidak diinginkan akibat gaya pergaulan yang tidak sesuai dengan norma masyarakat maupun ajaran agama.

Hal tersebut disampaikan dr. Caroline, MSc, SpKj, salah seorang psikiater di Jayapura, Selasa, menanggapi perkembangan gaya hidup anak muda sekarang ini yang banyak dipengaruhi budaya Barat yang tidak mendidik.

"Anak-anak, termasuk yang sudah memasuki usia remaja, merupakan fase pertumbuhan yang cukup kompleks karena pada saat tersebut aspek biologis, psikologis, maupun emosional mereka sedang berada dalam puncak perkembangan," ujarnya.

Pada saat tersebut, anak dan remaja mudah sekali dipengaruhi lingkungan sekitar. Pengaruh itu bisa berasal dari anggota keluarga selain orangtua, teman-teman sekolah, teman bermain maupun masyarakat sekitar melalui berbagai media, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menurut ia, pengaruh tersebut dapat berupa hal yang positif maupun negatif. Oleh sebab itu, penting bagi para orangtua memperhatikan gaya pergaulan anak-anak dengan senantiasa membentengi mereka dengan kasih sayang serta pemahaman agama dan pendidikan moral secara optimal.

Lebih lanjut dia mengatakan, perhatian terhadap pergaulan anak ini dilakukan agar mereka tidak terjerumus pada hal-hal yang buruk, seperti seks bebas, konsumsi narkoba, tawuran, serta tindakan-tindakan lainnya yang tidak dibenarkan dalam ajaran agama dan norma masyarakat pada umumnya.

"Orangtua harus tahu dengan siapa saja anak-anak mereka bergaul, di mana tempat bermainnnya, dan mengikuti dengan cermat perkembangan emosional mereka sembari memberi masukan dan nasihat agar tetap berada dalam jalur yang benar," katanya.

Dia menyayangkan, gaya pergaulan anak muda saat ini yang semakin jauh dari tuntunan agama, bahkan cenderung mengikuti gaya hidup bebas nilai yang bersifat hedonistik atau senang berhura-hura.

Sementara itu, tampaknya masyarakat pun telah bergeser menjadi semakin individualistik sehingga tidak ada lagi kepedulian terhadap satu sama lain untuk saling menjaga serta melindungi diri dan kehormatan.

"Pada akhirnya, keluarga merupakan unit terkecil dan benteng terakhir bagi anak berlindung dari pengaruh buruk lingkungan sekitarnya dan orangtua adalah pihak yang paling bertanggung jawab terhadap kehidupan anak-anak mereka," ujarnya. [hidayatullah.com]

1 komentar:

MONOKROM mengatakan...

Sebagai orangtua kita juga tetap perlu memberikan kebebasan anak untuk bergaul agar kemampuan sosialisasinya semakin berkembang dan matang, untuk bekal hidup dalam menjalin relasi dengan orang lain atau dalam pergaulan, tetapi dengan batasan-batasan dan syarat yang sesuai dengan norma masyarakat dan agama. Karena kalau terlalu kita batasi, anak akan tumbuh menjadi individu yang introvert dan cenderung menarik diri dari pergaulannya. Tidak percaya diri dan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan.

Posting Komentar