.

Gempa Bumi Akibat 15 Perkara

Penjelasan Rosulallah SAW mengenai bencana sering dikaitkan dg pra-kondisi sebelum terjadinya bencana tersebut. Hadist riwayat imam Atturmudzi, dan yg menghimpun hadist ini adalah ulama Alwalial annajdwi yang menghimpun 40 hadist yg menerangkan tentang bencana, dan ketika dia menafsirkan hadist ini dia memberi judul 5 kedurhakaan / kemaksiatan yang dapat menyebabkan datangnya bencana.

An ‘ali ibnu abi tholib ra, qoola, qoola Rasul saw :
Ida faat ummatii khomsah ashrota khotma tanii khalla minal balaa. Faida wama hiya ya rosulallah, qoola Rosulallah SAW ida kaanal maghna dhualan wasamaa natu maghnan wa zakaatu maghromann. Wa’ato’ar rojulu zaujatahu wa’to ummahu wabaroton nikohu wa jazaa adhahu Wa safaatil aswaatu fiil masaajid, wakaana zaiinun aumi arjalahum waukhrima rojulu hima khoosatar syarii Wasuribatil khumuur wadhufikal kharii wattuhkhidaati alkiyaanu wa na’aa dhitu wana’aafiru haadihi umm tu awwalaha Farhiyar taibu in dha dalika samrooaa aw khotban aw marhkkhon

Artinya :

Dari Ibnu Ali bin Abi Thalib berkata, bahwa Rosulallah telah bersabda :
Bilamana umatku telah mengerjakan 15 perkara ini, maka bala bencana pasti akan turun menimpa mereka, sohabat bertanya apa 15 perkara itu ya Rosulallah, Rosuallah bersabda Bala akan datang bilamana :

1. Harta Negara hanya beredar (dipegang) dikalangan orang-orang tertentu (fenomena ini sudah mewarnai negeri kita, betapa banyaknya masyarakat kita yang berada dibawah garis kmiskinan dan jumlah mereka semakin bertambah dengan smakin banyaknya bencana yg menimpa negeri ini.
2. Apabila amanah telah dijadikan sumber keuntungan (pejabat para pemikul amanah semakin berambisi berebut untuk menjadi pemimpin karena fasilitas).
3. Apabila zakat dijadikan hutang. (orang-orang kaya dinegeri ini semakin enggan membayar zakat)
4. Bala akan datang bilamana suami menurut kemauan istri.
5. Anak durhaka terhadap ibunya (fenomena ini terjadi)
6. Sedangkan ia berbuat baik kepada teman sebayanya (pada kehidupan keluarga)
7. Menjauhkan diri dari ayahnya.
8. Suara2 ditinggikan di dalam mesjid (Dzikrullah dg suara tinggi, seyogyanya berdzikir dg lembut, rendah diri) (fenomena yg terjadi dlm keluarga).
9. Pemimpin suatu kaum adalah orang yang terhina diantara mereka.(banyaknya pemimpin yg dipilih dari golonganya sendiri dengan dalih kebenaran menurut golongan mereka sendiri).
10. Seseorang dimuliakan karena ditakuti kejahatanya ( Banyak orang yang dihargai karena usaha kemaksiatanya, kemudhorotanya, ketamakanya dll).
11. Khomer / arak (minuman beralkohol) sudah diminum segala tempat (sudah banyak ditemui di tempat-tempat umum secara terang-terangan).
12. Kain sutra banyak digunakan oleh kaum laki2 (kaum pria sudah khilaf dengan kemewahan).
13. Para Biduwan-wati / penyanyi dan artis disanjung2 (fenomena sudah terjadi di Indonesia dg bermunculan ajang2 menjadi penyanyi dan artis pilihan seperti ajang pencarian bakat AFI, KDI, Indonesian Idol dll).
14. Musik banyak dimainkan (musik sudah dijadikan hiburan utama).
15. Generasi akhir umat ini melaknat / menyalahkan generasi pertama yakni para sohabat radiallahu anhum ajmain (generasi umat sekarang bermain dengan berbagai filosofi pemikiranya).

Akhir dari sabda Rosulallah SAW adalah :

Maka hendaklah mereka menanti angin merah atau gempa bumi atau mereka dirubah menjadi mahluk yg lain apabila mereka telah melakukan 15 perkara tersebut.

Beginilah seharusnya soarang mukmin memandang bencana. Dalam Al-quran surat Ali imron, ayat 83 “Apakah mereka mencari selain agama Allah, padahal tunduk berserah diri segala yang ada dilangit dan di bumi dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada All
ah SWT kembalinya segala sesuatu”

Catatan:
Bahwa alam ini pada hakekatnya tunduk pada Allah SWT, tapi ketundukan alam ini dikatakan dlm ayat diatas baik dalam suka maupun terpaksa.
Alam akan tunduk kepada Allah dg suka cita pada saat manusia yang menghuni alam itu sebahagian besarnya turut tunduk kpd Allah SWT sebagaiman irama alam itu maka alam akan menampilkan dirinya dengan penuh suka cita menghasilkan berbagai hasil-hasil buminya, hasil yang diturunkan air hujan dari langitnya berdasarkan keakraban alam itu dengan penghuni-penghuninya yg sama dengan alam yang tunduk kepada Allah SWT. Bilamana penghuni-penghuni dari alam itu sebahagian besarnya sudah mulai menunjukan keingkaran, kemaksiatan, kedurhakaanya kepada Allah SWT maka alam tetep tunduk kpd Allah SWT tapi ketundukanya secara terpaksa ibarat alam menanti-nanti kapan diberi ijin oleh Allah SWT untuk menunjukan kedigdayaanya kpd manusia yang menghuni dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar